Sabtu, 06 Juni 2009

Tahapan dalam mencetak

Setiap percetakan dalam mencetak setidaknya ada beberapa proses yang harus kita lalui

1. Design. Proses design merupakan tahapan awal yang harus dilalui dalam proses cetak. Pada fase ini kita dapat memprediksi hasil cetakan yang akan kita harapkan nantinya, terutama untuk jenis cetakan yang full colour. Dari hasil print out kita dapat melihat bagaimana hasil cetakan kita nantinya, meskipun pada kenyataanya hasil print out belum tentu hasilnya akan sama percis dengan hasil cetakan kita nantinya (hal ini antara lain disebabkan antara lain jenis tinta yang digunakan berbeda) dan kemungkinan miripnya ialah 95 - 100%. Program yang biasanya dipakai ialah : Adobe Photohop, Adobe In Design, Adobe Page Maker, Macromedia Free Hand, dan Corel Draw.

2. Main master for printing. Pada tahap ini sebelum naik cetak kita perlu membuat master dalam mencetak. Dalam tahap ini kita perlu tahu dulu jenis cetakan kita apakah yang itu jenis cetakan yang simple atau yang lux. Nah … untuk masalah ini hanyalah pengalaman gurunya, apakah cetakan kita hanya memerlukan Wet Master Paper atau memerlukan proses Filming & Plating dalam proses mencetak nanti.

3. Printing process, pada tahap ini diperlukan pengetahuan akan :

- Jenis bahan cetak & gramaturnya (ketebalan kertas). Ada berbagai jenis bahan cetakan mulai dari HVS, Art Paper/Carton, dll. Untuk gramatur kertas HVS : 60 gr, 70 gr, 80 gr atau 100 gr, untuk Art Paper : 120 gr, 150 gr, 190 gr, untuk art carton : 210 gr, 230 gr, 260 gr dan 310 gr.

- Ukuran dari hasil cetakan yang kita harapkan. misalkan untuk kop surat ; Quarto, A4 atau Folio.

- Jenis mesin cetak apa yang kita gunakan dalam mencetak nanti. Mesin cetak terdiri dari berbagai macam merk, jenis dan tipe, mulai dari untuk cetak ukuran folio maupun untuk ukuran 72 x 52 cm bahkan sampai 2x lipatnya.

Pengetahuan akan ketiga hal diatas amatlah penting kita ketahui sebagai dasar estimasi dari biaya cetakan yang akan kita tawarkan ke klien kita nantinya.

4. Sablon, proses sablon merupakan salah satu alternatif lain dalam mencetak. Biasanya proses ini dilakukan untuk cetakan dengan jumlah yang sedikit, & bahan cetak tertentu saja : seperti untuk kaos, tas, mug, pulpen, gantungan name tag, dsb. Meskipun pada saat ini ada mesin yang dapat dipergunakan untuk sablon kaos dan mug, tetapi hasilnya berbeda sdengan sablon konvensional ( dengan menggunakan screen) meskipun dari tampilannya lebih bagus, tetapi daya tahannya kurang lama (sering cepat terkelupas) .

5. Finishing, ada beberapa jenis proses akhir dalam mencetak :

a. Jilid ; kegiatan menyusun lembaran-lembaran kertas yang ada menjadi buku. Namun pada saat ini ada telah ada mesin yang mampu melakukan kegiatan tersebut diatas.

b. Nomerator ; pemberian nomor yang berurut, biasanya untuk kwitansi dan faktur

c. Porporasi ; memudahkan kita dalam merobek kertas, contohnya ialah pada karcis atau tiket.

d. Poly ; merupakan lapisan foil yang mengkilap pada hasil cetak, contohnya dapat kita lihat biasanya pada hasil cetak kartu undangan.

e. Emboss ; pemberian efek timbul pada satu sisi kertas, yang disebabkan “press”an dari sisi yang lain.

f. UV/Varnish ; pemberian lapisan mengkilap pada kertas.

g. Glossy ; pemberian lapisan plastik mengkilap pada kertas. Beda antara UV dan Glossy ialah kertas yang telah diberikan lapisan UV bisa dirobek, sedangkan lapisan Glossy tidak.

h. Doff ; pemberian lapisan plastik doff pada kertas

i. Spot UV ; pemberian UV pada kertas yang telah dilapisi doff, biasanya untuk bidang tertentu saja.

j. Steples/ jahit kawat ; biasanya digunakan untuk buku dan majalah yang memiliki ketebalan yang tipis

k. Gluing/ lem panas ; pemberian lem pada dinding buku yang biasanya cukup tebal, dan masih banyak lainnya

j. Spiral ; pemberian kawat spiral di sisi buku

Keterangan diatas merupakan sebagian kecil dari beberapa tahap yang dilalui perpercetakan pada umumnya dalam proses mencetak